PROBABILITAS
hai teman-teman aku kali ini bakal nulis lagi nih tentang PROBABILITAS. yuk kita belajar bersama-sama :)
1.Pengertian Probabilitas
kata probabilitas sering di pertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan.
secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
"Probability'' is a measure of a likelihood of the accurance of a random even.
(Mendhall and Raimuth 1982)
ada 3 kata kunci mempelajari tentang probabilitas yaitu:
1.Eksperimen.
2.Hasil (outcome).
3.Kejadian atau peristiwa(event).
2.Pendekatan Perhitungan Probabilitas.
ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif .Probabilitas objektif dibagi menjadi dua yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif.
2.1 Pendekatan klasik.
perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan(peluang) yang sama.
2.2 Pendekatan Frekuensi Relatif.
pendekatan yang mutakhir ialah perhitungan yang didasarkan atas limit dari frekuensi relatif.
2.3 Pendekatan subjektif.
Probabilitas subjektif didasarkan atas penilaian seseorang dalam menyatakan tingkat kepercayaan.
Contoh probabilitas subjektif seperti:
1.Menurut Presiden Saddham Husen Irak pasti akan menang melawan Amerika.
2.Menurut Presiden Amerika rakyat Irak akan menyambut tentara Amerika dengan suka cita.,
3.Menurut Mentri keuangan Indonesia periode 2014-2019 , Indonesia tidak akan pernah
krisis karena pondasi ekonomi yang kuat atau.
4.Anda akan mendapatkan nilai minimal B untuk matakuliah statistik.
3.Kejadian/Peristiwa dan Notasi Himpunan.
apabila suatau eksperimen dilakukan dengan melemparkan mata uang logam Rp.50 sebanyak
2kali, maka eksperimen itu adalah salah satu dari empat kemungkinan hasil tersebut.
3.1 Notasi Himpunan.
Apabila S merupakan himpunan maka objek yang terkandung di dalamnya di namakan anggota
atau elemen.
3.2 Komplenan Suatu Kejadian.
misalnya bahwa S adalah ruang sampel(himpunan dari eksperimen) A adalah himpunan
bagian dari S dan A adalah kompelenan dari A atau semua anggota S yang bukan anggota A.
3.3 Interaksi Dua Kejadian.
3.4 Union Dua Kejadian.
4.Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Secara umum beberapa kombinasi dari kejadian dalam sebuah eksperimen dapat dihitung
probabilitasnya berdasarkan dua aturan yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.
4.1. Aturan Penjumlahan.
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini,harus diliat jenis kejadiannya apakah bersifat
saling meniadakan (mutually exclusive) atau tidak saling meniadakan.
4.1.1 Kejadian Saling Meniadakan
Aturan penjumlahan yang diterapkan untuk kejadian yang saling meniadakan disebut
dengan aturan penjumlahan khusus.
4.1.2 Kejadian Tidak Saling Meniadakan
Adakalanya hasil dari suatu eksperimen tidak bersifat meniadakan.Jika kedua
kejadian saling berinteraksi (beririsan),probabilitasnnya disebut sebagai probabilita
bersama (joint probability)
4.2 Aturan Perkalian
dalam konsep probabilitas aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut jenis
kejadiannya .Ada dua jenis kejadian dalam hal ini yaitu kejadian tidak bebas dan kejadian
bebas.
4.2.1 Kejadian Tidak Bebas (bersyarat)
Probabilitas terjadinya kejadian A dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi
di sebut probabilitas bersyarat.
4.2.2 Probabilitas Kejadian Interaksi
Untuk menghitung probabilitas bersyarat seolah-olah kita sudah mengetahui .
4.3.3 Kejadian Bebas
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadi kejadian
tersebut tidak saling mempengaruhi.
1.Pengertian Probabilitas
kata probabilitas sering di pertukarkan dengan istilah lain seperti peluang dan kemungkinan.
secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.
"Probability'' is a measure of a likelihood of the accurance of a random even.
(Mendhall and Raimuth 1982)
ada 3 kata kunci mempelajari tentang probabilitas yaitu:
1.Eksperimen.
2.Hasil (outcome).
3.Kejadian atau peristiwa(event).
2.Pendekatan Perhitungan Probabilitas.
ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif .Probabilitas objektif dibagi menjadi dua yaitu pendekatan klasik dan pendekatan frekuensi relatif.
2.1 Pendekatan klasik.
perhitungan probabilitas secara klasik didasarkan pada asumsi bahwa seluruh hasil dari suatu eksperimen mempunyai kemungkinan(peluang) yang sama.
2.2 Pendekatan Frekuensi Relatif.
pendekatan yang mutakhir ialah perhitungan yang didasarkan atas limit dari frekuensi relatif.
2.3 Pendekatan subjektif.
Probabilitas subjektif didasarkan atas penilaian seseorang dalam menyatakan tingkat kepercayaan.
Contoh probabilitas subjektif seperti:
1.Menurut Presiden Saddham Husen Irak pasti akan menang melawan Amerika.
2.Menurut Presiden Amerika rakyat Irak akan menyambut tentara Amerika dengan suka cita.,
3.Menurut Mentri keuangan Indonesia periode 2014-2019 , Indonesia tidak akan pernah
krisis karena pondasi ekonomi yang kuat atau.
4.Anda akan mendapatkan nilai minimal B untuk matakuliah statistik.
3.Kejadian/Peristiwa dan Notasi Himpunan.
apabila suatau eksperimen dilakukan dengan melemparkan mata uang logam Rp.50 sebanyak
2kali, maka eksperimen itu adalah salah satu dari empat kemungkinan hasil tersebut.
3.1 Notasi Himpunan.
Apabila S merupakan himpunan maka objek yang terkandung di dalamnya di namakan anggota
atau elemen.
3.2 Komplenan Suatu Kejadian.
misalnya bahwa S adalah ruang sampel(himpunan dari eksperimen) A adalah himpunan
bagian dari S dan A adalah kompelenan dari A atau semua anggota S yang bukan anggota A.
3.3 Interaksi Dua Kejadian.
3.4 Union Dua Kejadian.
4.Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Secara umum beberapa kombinasi dari kejadian dalam sebuah eksperimen dapat dihitung
probabilitasnya berdasarkan dua aturan yaitu aturan penjumlahan dan aturan perkalian.
4.1. Aturan Penjumlahan.
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini,harus diliat jenis kejadiannya apakah bersifat
saling meniadakan (mutually exclusive) atau tidak saling meniadakan.
4.1.1 Kejadian Saling Meniadakan
Aturan penjumlahan yang diterapkan untuk kejadian yang saling meniadakan disebut
dengan aturan penjumlahan khusus.
4.1.2 Kejadian Tidak Saling Meniadakan
Adakalanya hasil dari suatu eksperimen tidak bersifat meniadakan.Jika kedua
kejadian saling berinteraksi (beririsan),probabilitasnnya disebut sebagai probabilita
bersama (joint probability)
4.2 Aturan Perkalian
dalam konsep probabilitas aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut jenis
kejadiannya .Ada dua jenis kejadian dalam hal ini yaitu kejadian tidak bebas dan kejadian
bebas.
4.2.1 Kejadian Tidak Bebas (bersyarat)
Probabilitas terjadinya kejadian A dengan syarat bahwa B sudah terjadi atau akan terjadi
di sebut probabilitas bersyarat.
4.2.2 Probabilitas Kejadian Interaksi
Untuk menghitung probabilitas bersyarat seolah-olah kita sudah mengetahui .
4.3.3 Kejadian Bebas
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadi kejadian
tersebut tidak saling mempengaruhi.
Komentar
Posting Komentar