statistika
NAMA : RIVANI
NIM : 20180101414
TUGAS ONLINE MATERI 3
BAB III PENYAJIAN DATA
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut
data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah
dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud apa adanya atau
sebagaimana data itu diperoleh.
Tujuan Penyajian Data :
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi,
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
3. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan
tersusun dengan rapi.
Fungsi Penyajian Data :
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1. Narasi, yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk
narasi atau kalimat.
2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu
dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah
penjualan, dan lain lain.
3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.
Penyajian Data dengan Narasi
Penyajian secara narasi atau teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
. Penyajian dalam bentuk narasi atau teks
banyak digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi, pendidikan dan lain-lain,
Penyajian Data degan Tabel
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini
berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan
kolom adalah data yang dimaksud.
Sebuah tabel terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. Judul Tabel yang mewakili keseluruhan isi tabel, terletak di bagian atas tabel, biasanya
memuat nomor tabel dan judul tabel itu senditi. Judul tabel harus dibuat singkat dan jelas.
2. Judul Kolom, memuat keterangan keterangan (termasuk unit), dibuat ringkas, jika ada
penjumlahan data dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Bila jumlah kolom banyak
dapt diberi nomor. Ditambahkan unit ukuran (Rp, cm, %, dll).
3. Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-kelompokkan. Penjumlahan data dalam kolom dimuat pada baris paling bawah.
4. Kolom tabel, yaitu urutan deret tabel yang memanjang dari kiri ke kanan dan memuat
infomasi secara vertikal (dari atas ke bawah);
5. Baris tabel, yaitu urutan lajur tabel yang memanjang dari atas ke bawah dan memuat
informasi secara horizontal (dari kanan ke kiri);
6. Kaki Tabel : keterangan-keterangan tambahan, sumber data yaitu keterangan dari mana
data itu dikutip atau diambil.
7. Keterangan dibawah (foot note) : dapat disertakan untuk memberi penjelasan mengenai
judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel, jika diperlukan.
Tabel satu arah (one way table)
Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal, golongan,
kelompok atau satu karakteristik saja. Karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah,
frekuensi, ukuran, kadar/persentasi, dan lain sebagainya. Ini merupakan bentuk tabel yang
paling sederhana dan paling mudah dibuat.
Tabel dua arah (two way table)
Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau karakteristik.
Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama,
jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Tabel Tiga Arah (Three Way Table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda.
Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan daerah panen.
Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari
tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar ip
seorang mahasiswa pendidikan statistik.
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai
ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor
yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar.
kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Tabel Silang
Tabel Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable
tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Berdasarkan Waktu (time serie)
Menyusun data dengan berdasarkan waktu maka pertimbangan waktu menjadi pokok atau
menjadi pertimbangan utamanya.
Berdasarkan Wilayah
Menyajikan data dengan cara ini, dasar utamanya penyusunannya dalah menggunakan
wilayah atau regional atau daerah sebagai acuannya.
Berdasarkan Keadaan / Frekuensi
Menyusun data dengan cara ini dasar pertimbangannya adalah kondisi fisik atau banyaknya
kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu.
Distribusi frekuensi menunjukkan sebaran distribusi data yang ada, yang tersusun atas
frekuensi tiap-tiap kelas atau kategori.
Ada 2 jenis distribusi frekuensi :
a.Distribusi Frekuensi Numerikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka
atau secara kuantitatif.
b.Distribusi Frekuensi Kategorikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas jenis data atau
golongan data yng dilakukan secara kualitatif.
Penyusunan Distribusi Numerical
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok mulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan kategori tertentu.
Beberapa bagian yang harus
diperhatikan dalam Distribusi Frekuensi antara lain:
1. Kelas Interval/Jumlah Kelas Interval (Class) Kelas merupakan kelompok-kelompok nilai
atau variabel. Jumlah kelas menunjukkan jumlah kelompok nilai/variabel dari data yang
diobservasi.
Dalam menentukan Jumlah Kelas Interval terdapat 3 pedoman sebagai berikut:
a. Pada umumnya jumlah kelas interval yang dipergunakan dalam penyusunan Tabel
Distribusi Frekuensi berkisar antara 6-15 kelas. Makin banyak data, maka makin
banyak pula jumlah kelas. intervalnya, tetapi jumlah yang paling banyak atau
maksimal adalah 15 kelas interval dalam satu tabel distribusi frekuensi.
b. Ditentukan dengan Membaca Grafik `Jumlah Interval Kelas‟ Dengan menggunakan
Grafik yang menunjukkan hubungan antara banyaknya data (n) dengan jumlah kelas
interval yang diperlukan, maka penentuan jumlah kelas interval akan lebih cepat.
Dimana dalam grafik tersebut, Garis Vertikal menunjukkan Jumlah Kelas Interval dan
Garis Horisontal menunjukkan Jumlah Data Observasi. Misalnya, bila jumlah data
yang diobservasi 200, maka berdasarkan Tabel, Jumlah Kelas Intervanya sekitar 12.
c. Ditentukan dengan Rumus Sturges Jumlah Interval Kelas Interval juga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut: K=1+3,3 Log.N
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang terdapat
pada bagian sebelah kiri dari setiap kelas.
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang berada pada
bagian sebelah kanan dari setiap kelas.
Batas Kelas (Class Limits).
Merupakan nilai-nilai yang membatasi antara kelas yang satu dengan kelas berikutnya.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang terdapat pada
bagian sebelah kiri dari setiap kelas.
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang berada pada
bagian sebelah kanan dari setiap kelas.
Rentang Data (Range), yaitu selisih antara data tertinggi dengan data terendah (Data
terbesar dikurangi Data terkecil)
Pada Contoh gambar 8 di atas, maka Rentang Data ► 85-50 = 35.
4. Panjang Interval Kelas (Interval Size) = Panjang Kelas, adalah jarak antara tepi kelas
atas dengan tepi kelas bawah. Dapat dihitung dengan cara: Rentang Data „dibagi‟
Jumlah Kelas.
Pada contoh gambar 8 di atas, maka Panjang Interval kelasnya adalah: 35/6 = 5,8
(Dibulatkan = 6).
5. Frekuensi Kelas (Class Frequency) Merupakan banyaknya jumlah data yang terdapat
pada kelas tertentu.
Misalnya pada contoh tabel di atas, Frekuensi pada kelas interval 50-55 adalah 3; pada
kelas interval 56-61 adalah 7, dan seterusnya.
Teknik Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk membuat sebuah Tabel Distribusi Frekuensi, dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Mengurutkan data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Menghitung Rentang/Range (R), yaitu Data terbesar dikurangi dengan Data terkecil.
3. Menentukan jumlah kelas, dengan menggunakan rumus Sturges:
K = 1 + 3,3. Log n
4. Menghitung Panjang Kelas atau Interval, dengan rumus:
Panjang Kelas (P) = Rentang (R) : Jumlah Kelas
5. Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri atas kolom Interval Kelas, Tally, dan
Frekuensi.
Penyajian Data degan Grafik atu Diagram
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk narasi dan tabel sebagaimana dikemukakan di atas,
data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik
frekuensi
Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam
metode statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis.
Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram
berupa petak-petak empat persegi panjang.
Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon
sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri
mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis
gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun.
Diagram Lingkaran
Cara lain Penyajian data dapat dilakukan dengan cara menyajikan data dalam bentuk
diagaram.
Diagram Batang
Penyajian data ke dalam bentuk diagram batang cukup mudah dilakukan dibanding
diagaram lingkaran.
Diagram Garis
Cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis hampir sama dengan diagram batang.
NIM : 20180101414
TUGAS ONLINE MATERI 3
BAB III PENYAJIAN DATA
Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut
data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah
dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud apa adanya atau
sebagaimana data itu diperoleh.
Tujuan Penyajian Data :
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi,
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
3. Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, akurat dan
tersusun dengan rapi.
Fungsi Penyajian Data :
1. Menunjukkan perkembangan suatu keadaan
2. Mengadakan perbandingan pada suatu waktu.
Cara penyajian data ada tiga macam, yaitu :
1. Narasi, yaitu cara penyajian data hasil penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk
narasi atau kalimat.
2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu
dengan sistematis. Misalnya berat badan manusia menurut jenis kelamin, jumlah
pegawai menurut pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah
penjualan, dan lain lain.
3. Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah dibuat.
Penyajian Data dengan Narasi
Penyajian secara narasi atau teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
. Penyajian dalam bentuk narasi atau teks
banyak digunakan dalam bidang sosial, ekonomi, psikologi, pendidikan dan lain-lain,
Penyajian Data degan Tabel
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom. Baris dan kolom ini
berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya. Dimana titik temu antara baris dan
kolom adalah data yang dimaksud.
Sebuah tabel terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. Judul Tabel yang mewakili keseluruhan isi tabel, terletak di bagian atas tabel, biasanya
memuat nomor tabel dan judul tabel itu senditi. Judul tabel harus dibuat singkat dan jelas.
2. Judul Kolom, memuat keterangan keterangan (termasuk unit), dibuat ringkas, jika ada
penjumlahan data dalam baris dimuat pada kolom terakhir. Bila jumlah kolom banyak
dapt diberi nomor. Ditambahkan unit ukuran (Rp, cm, %, dll).
3. Badan Tabel : memuat data. Data dapat dikelompok-kelompokkan. Penjumlahan data dalam kolom dimuat pada baris paling bawah.
4. Kolom tabel, yaitu urutan deret tabel yang memanjang dari kiri ke kanan dan memuat
infomasi secara vertikal (dari atas ke bawah);
5. Baris tabel, yaitu urutan lajur tabel yang memanjang dari atas ke bawah dan memuat
informasi secara horizontal (dari kanan ke kiri);
6. Kaki Tabel : keterangan-keterangan tambahan, sumber data yaitu keterangan dari mana
data itu dikutip atau diambil.
7. Keterangan dibawah (foot note) : dapat disertakan untuk memberi penjelasan mengenai
judul, kepala kolom, atau angka-angka dalam tabel, jika diperlukan.
Tabel satu arah (one way table)
Tabel satu arah adalah tabel yang memuat keterangan mengenai satu hal, golongan,
kelompok atau satu karakteristik saja. Karakteristik yang ditunjukkan bisa berupa jumlah,
frekuensi, ukuran, kadar/persentasi, dan lain sebagainya. Ini merupakan bentuk tabel yang
paling sederhana dan paling mudah dibuat.
Tabel dua arah (two way table)
Tabel dua arah adalah tabel yang menunjukkan hubungan antara dua hal atau karakteristik.
Misalnya data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, asal daerah dan agama,
jumlah mahasiswa menurut jurusan dan jenis kelamin, dan lain sebagainya.
Tabel Tiga Arah (Three Way Table)
Yaitu tabel yang menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda.
Misalnya data Produksi kedelai menurut jenis varietas dan daerah panen.
Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari
tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang
mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar ip
seorang mahasiswa pendidikan statistik.
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai
ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor
yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar.
kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Tabel Silang
Tabel Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat
disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable
tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Berdasarkan Waktu (time serie)
Menyusun data dengan berdasarkan waktu maka pertimbangan waktu menjadi pokok atau
menjadi pertimbangan utamanya.
Berdasarkan Wilayah
Menyajikan data dengan cara ini, dasar utamanya penyusunannya dalah menggunakan
wilayah atau regional atau daerah sebagai acuannya.
Berdasarkan Keadaan / Frekuensi
Menyusun data dengan cara ini dasar pertimbangannya adalah kondisi fisik atau banyaknya
kejadian pada suatu tempat dalam waktu tertentu.
Distribusi frekuensi menunjukkan sebaran distribusi data yang ada, yang tersusun atas
frekuensi tiap-tiap kelas atau kategori.
Ada 2 jenis distribusi frekuensi :
a.Distribusi Frekuensi Numerikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya dinyatakan dalam bentuk angka-angka
atau secara kuantitatif.
b.Distribusi Frekuensi Kategorikal
Distribusi frekuensi yang pembagian kelas-kelasnya berdasarkan atas jenis data atau
golongan data yng dilakukan secara kualitatif.
Penyusunan Distribusi Numerical
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok mulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan kategori tertentu.
Beberapa bagian yang harus
diperhatikan dalam Distribusi Frekuensi antara lain:
1. Kelas Interval/Jumlah Kelas Interval (Class) Kelas merupakan kelompok-kelompok nilai
atau variabel. Jumlah kelas menunjukkan jumlah kelompok nilai/variabel dari data yang
diobservasi.
Dalam menentukan Jumlah Kelas Interval terdapat 3 pedoman sebagai berikut:
a. Pada umumnya jumlah kelas interval yang dipergunakan dalam penyusunan Tabel
Distribusi Frekuensi berkisar antara 6-15 kelas. Makin banyak data, maka makin
banyak pula jumlah kelas. intervalnya, tetapi jumlah yang paling banyak atau
maksimal adalah 15 kelas interval dalam satu tabel distribusi frekuensi.
b. Ditentukan dengan Membaca Grafik `Jumlah Interval Kelas‟ Dengan menggunakan
Grafik yang menunjukkan hubungan antara banyaknya data (n) dengan jumlah kelas
interval yang diperlukan, maka penentuan jumlah kelas interval akan lebih cepat.
Dimana dalam grafik tersebut, Garis Vertikal menunjukkan Jumlah Kelas Interval dan
Garis Horisontal menunjukkan Jumlah Data Observasi. Misalnya, bila jumlah data
yang diobservasi 200, maka berdasarkan Tabel, Jumlah Kelas Intervanya sekitar 12.
c. Ditentukan dengan Rumus Sturges Jumlah Interval Kelas Interval juga dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut: K=1+3,3 Log.N
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang terdapat
pada bagian sebelah kiri dari setiap kelas.
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang berada pada
bagian sebelah kanan dari setiap kelas.
Batas Kelas (Class Limits).
Merupakan nilai-nilai yang membatasi antara kelas yang satu dengan kelas berikutnya.
Terdiri atas 2 macam, yaitu:
a. Batas Kelas Bawah (Lower Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang terdapat pada
bagian sebelah kiri dari setiap kelas.
b. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits) Yaitu nilai atau angka yang berada pada
bagian sebelah kanan dari setiap kelas.
Rentang Data (Range), yaitu selisih antara data tertinggi dengan data terendah (Data
terbesar dikurangi Data terkecil)
Pada Contoh gambar 8 di atas, maka Rentang Data ► 85-50 = 35.
4. Panjang Interval Kelas (Interval Size) = Panjang Kelas, adalah jarak antara tepi kelas
atas dengan tepi kelas bawah. Dapat dihitung dengan cara: Rentang Data „dibagi‟
Jumlah Kelas.
Pada contoh gambar 8 di atas, maka Panjang Interval kelasnya adalah: 35/6 = 5,8
(Dibulatkan = 6).
5. Frekuensi Kelas (Class Frequency) Merupakan banyaknya jumlah data yang terdapat
pada kelas tertentu.
Misalnya pada contoh tabel di atas, Frekuensi pada kelas interval 50-55 adalah 3; pada
kelas interval 56-61 adalah 7, dan seterusnya.
Teknik Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk membuat sebuah Tabel Distribusi Frekuensi, dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Mengurutkan data mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar.
2. Menghitung Rentang/Range (R), yaitu Data terbesar dikurangi dengan Data terkecil.
3. Menentukan jumlah kelas, dengan menggunakan rumus Sturges:
K = 1 + 3,3. Log n
4. Menghitung Panjang Kelas atau Interval, dengan rumus:
Panjang Kelas (P) = Rentang (R) : Jumlah Kelas
5. Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri atas kolom Interval Kelas, Tally, dan
Frekuensi.
Penyajian Data degan Grafik atu Diagram
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk narasi dan tabel sebagaimana dikemukakan di atas,
data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik
frekuensi
Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam
metode statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis.
Grafik Histogram / Batang
Histogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram
berupa petak-petak empat persegi panjang.
Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable.
Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari
masing-masing kelas.
Grafik Kurve
Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon
sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri
mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis
gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata.
Grafik Garis
Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun.
Diagram Lingkaran
Cara lain Penyajian data dapat dilakukan dengan cara menyajikan data dalam bentuk
diagaram.
Diagram Batang
Penyajian data ke dalam bentuk diagram batang cukup mudah dilakukan dibanding
diagaram lingkaran.
Diagram Garis
Cara menyajikan data dalam bentuk diagram garis hampir sama dengan diagram batang.
Komentar
Posting Komentar